Jangkrik Metamorfosis Sempurna Atau Tidak

Jangkrik Metamorfosis Sempurna Atau Tidak

Metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.

Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.

Fase metamorfosis jangkrik, contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Bobo.id - Jangkrik adalah jenis serangga yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Yap, siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis memang dibagi menjadi dua:

- Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.

- Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Keduanya memiliki perbedaan di fase pupa atau kepompong. Fase ini tidak dialami hewan yang melakukan metamorfosis tidak sempurna.

Jangkrik adalah salah satunya. Seperti apa fase metamorfosis jangkrik yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna?

Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Perbedaan Siklus Hidup Hewan yang Mengalami Metamorfosis dan Tidak Mengalami Metamorfosis

Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Kecoak, Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna

Fase Metamorfosis pada Jangkrik

Fase pertama pada kehidupan jangkrik adalah fase telur.

Telur ini berasal dari jangkrik betina yang telah dibuahi oleh jangkrik jantan.

Sekali bertelur jangkrik betina bisa menghasilkan puluhan telur. Namun, total telur yang bisa dihasilkan selama hidup sekitar 100 hingga 200 telur.

Jangkrik betina biasanya menyimpan telur-telurnya di tanah atau tumbuhan. Tempat itu dipilih karena basah dan lembap.

Jika memutuskan untuk menyimpan telurnya di tanah, jangkrik akan menaruhnya di kedalaman 1 - 2 cm.

Telur jangkrik membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari untuk bisa menetas.

Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Katak, Contoh Metamorfosis Sempurna

Nimfa adalah fase metamorfosis setelah telur jangkrik menetas dan menghasilkan jangkrik kecil.

Pada fase ini sebenarnya bentuk jangkrik sudah mirip dengan jangkrik dewasa pada umumnya.

Hanya saja jangkrik kecil belum memiliki sayap dan juga belum siap untuk melakukan reproduksi.

Saat menjadi jangkrik kecil atau nimfa, mereka akan mengalami pergantian kulit kurang lebih sebanyak 8 hingga 10 kali.

Tidak semua nimfa bisa berkembang menjadi jangkrik dewasa. Hal itu karena beberapa nimfa bisa mati karna dimangsa oleh hewan lain.

Nah, setelah berada di fase ini selama kurang lebih 30 - 40 hari, nimfa akan tumbuh sayap dan menjadi jangkrik dewasa.

Baca Juga: Fase Metamorfosis Belalang, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

3. Fase Dewasa atau Imago

Imago adalah fase di saat jangkrik sudah bertumbuh besar dan sudah memiliki sayap.

Tak hanya itu, di fase ini jangkrik juga sudah siap untuk melakukan reproduksi.

Untuk memikat jangkrik betina, biasanya jangkrik jantan akan mengeluarkan suara yang khas.

Di fase ini biasanya jangkrik bisa bertahan hidup selama dua bulan.

Baca Juga: Fase Metamorfosis Lalat, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna

Baca Juga: Jenis Siklus Hidup Hewan: Metamorfosis dan Tanpa Metamorfosis

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?

Serangga mengalami metamorfosis tidak sempurna karena hanya mengalami tiga tahap dalam siklus hidupnya. Tahap pertama yaitu telur lalu menetas menjadi nimfa atau serangga kecil hingga akhirnya jadi serangga dewasa.

Nimfa biasanya memiliki rangka luar yang cukup tipis dan tidak memiliki sayap. Mereka memakan makanan yang sama dengan serangga dewasa selama tinggal di tempat sama. Nimfa selanjutnya melewati proses molting yaitu meninggalkan kulit.

Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna

Untuk bisa membedakan siklus hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna bisa dilihat dari jumlah siklus yang dilewatinnya. Untuk metamorfosis sempurna dalam Biologi melewati empat siklus, beda satu siklus dengan siklus tidak sempurna.

Metamorfosis tidak sempurna contohnya belalang, kecoa, capung, rayap, jangkrik, kepik dan lainnya. Di antara mereka memiliki ciri yang sama yaitu ketika menetas, perubahannya hanya menyangkut ukuran tubuh saja.

Ciri lainnya, hewan-hewan tersebut sering mengalami pergantian kulit karena perubahan ukuran yang semakin bertambah besar. Karena semakin besar, kulit tidak sanggup menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengan tubuhnya.

Tahapan-tahapan dalam Metamorfosis

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses metamorfosis memakan waktu cukup lama dan harus melewati beberapa tahapan. Dimulai dari telur, lalu berkembang jadi nimfa, menetas menjadi larva, bertahan dalam fase pupa, sebelum mencapai fase dewasa atau imago yang menjadi tahapan terakhir dalam metamorfosis. Biar lebih jelas, berikut tahapan-tahapan dalam metamorfosis yang harus dilalui oleh para hewan.

Telur merupakan tahapan pertama dalam kehidupan seekor hewan. Telur berasal dari sel telur yang dimiliki oleh betina. Sel telur kemudian dibuahi oleh jantan, dan berubah menjadi telur. Para betina biasanya menyimpan telur mereka di tempat yang paling aman sekaligus paling sesuai bagi bayi-bayi mereka saat menetas nanti.

Telur nyamuk misalnya disimpan di genangan air karena sebelum berubah menjadi nyamuk, telur ini akan menetas sebagai jentik yang bertahan hidup di air. Begitu juga dengan telur kupu-kupu.

Meski kupu-kupu bisa terbang, dan bisa meletakkannya telurnya di tempat tinggi, para kupu-kupu lebih memilih meletakkan calon anaknya di dedaunan. Meski tidak terlalu aman, ketika telur menetas, larva kupu-kupu membutuhkan dedaunan di sekitar mereka untuk dimakan dan bertahan hidup. Karena alasan itulah para induk kupu-kupu meletakkan telur mereka di dedaunan, agar bayi-bayi mereka kelak tidak kelaparan.

Di dalam telur, bayi-bayi hewan ini mulai hidup. Perlahan tapi pasti, organ tubuh mereka mulai terbentuk dan berfungsi. Setelah semuanya siap, telur ini mulai menetas dan memiliki penampilan yang menyerupai induk mereka dalam versi yang lebih kecil. Bayi-bayi hewan ini kemudian dikenal dengan istilah nimfa, dan hanya terjadi pada hewan yang mengalami metamorfosis yang tidak sempurna.

Normalnya, hewan yang melewati tahapan atau fase larva akan mengalami metamorfosis sempurna. Namun beberapa hewan dengan metamorfosis tidak sempurna juga kerap kali terlahir sebagai larva.

Tahapan ini terjadi, karena hewan tersebut memiliki bentuk yang jauh berbeda dengan induknya. Saat masih menjadi larva, hewan juga aktif bergerak. Tidak hanya aktif, mereka juga makan dalam jumlah cukup banyak. Menariknya, makanan yang disantap oleh larva tidak semuanya dicerna.

Di saat yang sama, larva-larva hewan juga menyimpan sebagian makanan yang mereka dapatkan, dan menjadikannya makanan cadangan. Hal ini dilakukan karena pada tahapan selanjutnya, larva hewan tidak bisa makan, dan hanya akan fokus pada perubahan tubuhnya.

Setelah mengumpulkan makanan yang cukup, larva akan berhenti makan, lalu mulai menutup diri dan berubah menjadi kepompong atau pupa. Selama berubah jadi kepompong, larva hewan tidak bisa pergi kemana-mana. Untuk melindungi diri dari pemangsa atau gangguan luar, larva melapisi kepompong mereka dengan kerangka kuat yang dikenal dengan nama kokon.

Dan meski dari luar kepompong tampak mati, namun di bagian dalamnya, larva justru aktif melakukan perubahan besar-besaran pada tubuh mereka. Tidak jarang selama fase ini, organ tubuh baru muncul dan membuat penampilan mereka menyerupai induknya.

Untuk perubahan ini larva memang membutuhkan energi besar, dan karena mereka tidak lagi makan, mereka mulai menggunakan cadangan makanan yang ada dan mengubahnya jadi energi. Perlu diingat bahwa setiap hewan membutuhkan waktu yang berbeda untuk menyelesaikan fase ini.

Larva kupu-kupu membutuhkan waktu selama kurang lebih dua belas hari, sedangkan jentik membutuhkan waktu hanya sekitar dua atau tiga hari untuk menyelesaikan fase pupa dan berubah menjadi nyamuk dewasa.

Setelah menyelesaikan fase sebelumnya, para hewan akan keluar dari kepompong mereka. Bukan sebagai larva, melainkan imago atau hewan dewasa dengan penampilan yang jauh berbeda. Selain penampilan yang berubah, para hewan yang sudah memasuki fase imago juga memiliki habitat dan makanan yang berbeda. Kupu-kupu misalnya, mereka tidak akan lagi tinggal di dedaunan melainkan terbang ke wilayah yang memiliki kelembapan tinggi dan menyantap madu bunga atau nektar sebagai makanannya.

Di fase ini juga, para hewan imago akan mulai mencari pasangan saat musim kawin tiba, dan bereproduksi. Para betina akan bertelur, lalu telur itu menetas, menjadi nimfa, larva, pupa, lalu dewasa.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ialah:

Jika kalian sedang bermain di taman atau sawah, jangkrik sering kali kita temui mulai dari ukuran kecil atau besar. Jangkrik merupakan salah satu contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Baca juga : Mengenal Daur Hidup Kecoa dari Telur hingga Dewasa

Secara umum, metamorfosis tidak sempurna melalui 3 tahap yakni fase telur, fase nimfa, dan fase jangkrik dewasa.

Dalam siklusnya, jangkrik membutuhkan waktu sekitar 83 hari untuk menjadi imago atau jangkrik dewasa.

Di fase telur, jangkrik membutuhkan waktu 3 hari untuk menetas, lebih cepat dibandingkan dengan belalang.

Baca juga : Pendidikan Biologi Uhamka Hadirkan 'Guest Teacher', Kepala Sekolah Internasional

Setelah menetas, nimfa akan keluar dan biasanya berlangsung selama 40 hari untuk menjadi jangkrik dewasa.

Banyak orang yang tidak suka dengan binatang ini karena sifatnya yang mengejutkan saat terbang dan menjijikkan karena kecoa menyukai tempat yang kotor dan lembab.

Namun, tahukah teman-teman, jika kecoa merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Baca juga : Contoh Hewan Ovovivipar dengan Dua Metode Reproduksi

Pada fase awal, betina kecoa akan mengeluarkan dan meletakkan telurnya di permukaan tanah. Telur kecoa biasanya akan menetas setelah 1 sampai 2 bulan. Bentuknya kecil dan berkelompok, serta lengket yang dilindungi oleh semacam kapsul bernama ootheca.

Setelah menetas akan berlanjut pada tahap berikutnya yakni menjadi nimfa. Pada fase ini, bentuk tubuhnya sama dengan kecoa dewasa, akan tetapi tidak memiliki sayap.

Di tahap ini juga akan terjadi proses pergantian kulit sembari sayapnya bertumbuh dalam waktu 60 hari atau 2 bulan.

Baca juga : Ini Ciri-Ciri Mahluk Hidup

Ketika sayapnya sudah tumbuh sempurna, ia akan menjadi kecoa dewasa dan akan siap kawin. Namun, fase imago biasanya hanya berlangsung 20 hari saja hingga akhirnya mati dengan sendirinya.

Selama fase ini pula, biasanya kecoa betina sudah bisa bertelur sebanyak 8 hingga 20 kali.

Berbeda dengan jangkrik, saat berada di fase telur, belalang membutuhkan waktu selama 1 bulan bahkan sampai 10 bulan untuk menetas. Hal ini tergantung dari jenis belalangnya dan kondisi lingkungan sekitar.

Baca juga : Yuk Mengenal Struktur Bunga Sempurna

Seperti di daerah yang ada musim dinginnya, telur belalang cenderung menetas lebih lama dibandingkan dengan di daerah tropis.

Setelah menetas, telur belalang akan keluar dari cangkangnya dan mencari makan.

Saat menjadi nimfa, pada awalnya hanya mengandalkan kaki-kaki kecilnya untuk merayap di ranting tanaman.

Baca juga : Yuk Mengenal Tumbuhan Dikotil dan Ciri-Cirinya

Fase nimfa berlangsung selama 30 sampai 40 hari hingga menjadi belalang dewasa. Dan pada fase ini juga akan mengalami pergantian kulit beberapa kali dan diiringi oleh pertumbuhan sayapnya. (OL-1)

Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna – Setiap makhluk hidup akan tumbuh menjadi besar dan dewasa. Ketika manusia masih bayi, mereka memiliki ukuran tubuh yang kecil dan hampir tidak bisa melakukan apapun sendiri. Seiring bertambahnya waktu, bayi ini tumbuh besar melewati masa anak-anak, remaja, hingga akhirnya dewasa lalu berubah menjadi tua.

Nah, nyatanya proses ini bukan hanya terjadi pada manusia saja, melainkan juga pada hewan. Sama seperti manusia, mayoritas hewan hanya tumbuh jadi lebih besar dari sebelumnya. Namun tidak semua hewan melewati proses pertumbuhan yang normal. Beberapa hewan tertentu mengalami proses pertumbuhan yang istimewa.

Proses istimewa ini dikenal dengan istilah metamorfosis. Jadi apa itu metamorfosis? Yuk cari tahu jawabannya sama-sama!

Metamorfosis tidak sempurna

Metamorfosis tidak sempurna atau disebut juga dengan hemimetabola, adalah metamorfosis yang tidak mengalami proses pupa dan larva. Jadi hewan-hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna akan langsung menuju fase dewasa.

Ciri utama hewan yang memiliki metamorfosis tidak sempurna adalah, mereka memiliki bentuk yang tetap ketika menetas dan perubahannya hanya menyangkut pada ukuran tubuh saja.

Ciri lainnya yang tidak kalah penting adalah, hewan-hewan ini sering melakukan pergantian kulit atau molting. Pergantian kulit ini dilakukan karena hewan tersebut bertambah besar. Saking besarnya, kulit mereka tidak sanggup lagi untuk menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengannya.

BACA JUGA: 14 Hewan Langka Di Indonesia Yang Dilindungi

Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.

Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.

Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.

Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?

Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.

Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.

Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.

Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?

Hewan-hewan yang Mengalami Proses Metamorfosis Tidak Sempurna

Kebanyakan dari kita mungkin hanya tahu kupu-kupu sebagai hewan yang mengalami metamorfosis. Nyatanya, ada banyak sekali hewan lain di luar sana yang mengalami proses yang sama.

Beberapa hewan mengalami metamorfosis sempurna seperti kupu-kupu, dan yang lainnya harus puas dengan metamorfosis tidak sempurna mereka. Ngomongin soal metamorfosis tidak sempurna, berikut lima hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, ada hewan apa aja?

Di dunia ini, ada sekitar 4.000 spesies kecoa yang berbeda, dan semuanya melakukan metamorfosis tidak sempurna. Saat musim kawin tiba, kecoa jantan dan betina akan bereproduksi. Seekor betina akan menghasilkan sekitar 40 sel telur yang kemudian berubah menjadi telur.

Gilanya, satu kapsul telur bisa menampung sekitar 50 kecoa. Setelah 38 hari, telur-telur ini akan menetaskan sebagai nimfa berwarna putih seperti kutu. Layaknya hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, nimfa kecoa tidak akan melewati proses pupa maupun larva.

Mereka menetas dengan penampilan yang sama dengan kecoa dewasa dalam versi yang lebih kecil. Setelah melewati 42 hingga 154 hari, nimfa kecoa ini akan mengalami molting beberapa kali hingga akhirnya memasuki fase imago atau dewasa.

Sama seperti kecoa, belalang juga hanya melewati tiga fase metamorfosis yakni fase telur, fase nimfa, lalu langsung memasuki fase imago. Selama musim panas, belalang betina akan menghasilkan sekitar 10 sampai 300 telur. Mereka kemudian menyimpan telur-telur miliknya di atas pasir atau tanaman, dan mulai menetas sebagai nimfa sekitar 10 bulan kemudian.

Meski punya penampilan mirip dengan belalang dewasa, nimfa-nimfa ini belum memiliki sayap juga alat reproduksi. Kedua organ tubuh itu baru akan muncul 30 hari kemudian, setelah nimfa berganti kulit selama beberapa kali dan akhirnya menjadi dewasa.

Serangga satu ini pasti terdengar begitu asing di telinga kita. Maklum saja, earwig atau yang dalam bahasa Indonesia disebut cocopet memang tidak hidup di Indonesia dan hanya ditemukan di wilayah Afrika, Selandia Baru, Amerika, Eurasia, dan Australia.

Di siang hari, earwig akan sembunyi di celah-celah tanaman dan baru mulai aktif mencari makan ketika hari sudah gelap. Serangga satu ini akan melompat-lompat dari satu tanaman ke tanaman lain dengan cepat untuk menemukan makanan seperti nyamuk, lalat, atau hewan kecil lain yang dia temukan.

Kehidupan seekor earwig dimulai dari telur. Seekor induk earwig dapat menghasilkan telur sebanyak 80 butir. Untuk melindungi telur-telurnya dari pemangsa, induk earwig akan menyimpannya di lubang pohon yang sempit dan tersembunyi.

Setelah melewati beberapa minggu, telur earwig akan menetas sebagai nimfa. Lambat-laun, nimfa kecil ini akan bertambah besar, melakukan pergantian kulit, sebelum akhirnya resmi menjadi earwig dewasa.

Sama seperti earwig, capung juga masuk dalam jajaran hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Berbeda dengan hewan lainnya, capung melewati fase larva sebelum akhirnya berubah jadi nimfa. Betina akan menyimpan telur capung yang berbentuk sedikit lonjong di air berarus deras seperti sungai.

Di usia tiga minggu, telur capung akan menetas menjadi larva ganas pemakan segala. Mereka biasanya akan memangsa ikan kecil, cacing, dan hewan kecil penghuni air lainnya. Setelah cukup banyak makan, larva capung akan berubah menjadi nimfa dan tumbuh sebagai capung imago.

Selain earwig, kepik juga terdengar cukup asing bagi telinga kita. Kepik merupakan bagian dari keluarga hemiptera. Luar biasanya, seekor kepik betina bisa menghasilkan 1000 telur hanya dalam satu musim kawin. Sayangnya tidak semua telur memiliki nasib beruntung.

Pasalnya dari 1000 telur, banyak diantaranya berakhir jadi menu makan siang hewan predator. Telur kepik biasanya diletakkan di dedaunan, dan akan menetas setelah berumur satu minggu.

Sama seperti capung, telur kepik menetas sebagai larva, dan mengalami pergantian kulit. Uniknya kepik melewati fase pupa dan keluar sebagai kepik dewasa. Satu-satunya fase yang tidak mereka lewati adalah fase nimfa, dan karena itu jugalah metamorfosis kepik tidak bisa disebut sempurna.

Jangkrik menjadi salah satu hewan yang paling familiar untuk kita di Indonesia. Siapa sangka jika jangkrik juga mengalami metamorfosis tidak sempurna. Jangkrik melewati tiga tahapan dalam hidupnya yaitu telur, menetas menjadi nimfa, lalu tumbuh sebagai jangkrik dewasa atau imago.

Dibandingkan hewan lain di daftar ini, jangkrik menjadi hewan paling cepat dalam menyelesaikan proses metamorfosis mereka. Dalam satu musim kawin, jangkrik betina bisa menghasilkan sekitar 500 telur. Telur-telur jangkrik hanya membutuhkan waktu sekitar dua atau tiga hari untuk menetas.

Setelah menetas, mereka akan menjalani hidup sebagai nimfa selama 40 hari, dan tumbuh jadi jangkrik dewasa dalam waktu 40 hari lagi. Jadi jika ditotal, jangkrik hanya membutuhkan waktu selama 83 hari untuk tumbuh dewasa dan bereproduksi. Sedihnya, pertumbuhan mereka yang cepat membuat kehidupan para jangkrik berlangsung sangat singkat.

Jangkrik betina umumnya hidup selama 3 bulan atau lebih untuk bertelur, namun jangkrik jantan hidup kurang dari 3 bulan atau mati tidak lama setelah mereka kawin.

Reproduksi Perkembangan Hewan

Tidak seperti manusia yang lahir dengan organ dan bagian tubuh yang sempurna, beberapa hewan lahir penuh dengan kekurangan tertentu seperti tidak memiliki sayap, tidak memiliki alat reproduksi, bahkan tida memiliki kaki. Alhasil, untuk mengatasinya, mereka harus melakukan proses metamorfosis.

Perlu diingat bahwa setiap hewan membutuhkan waktu yang berbeda untuk menyelesaikan seluruh proses metamorfosis mereka. Ada hewan yang bisa bermetamorfosis dalam waktu beberapa hari, tetapi mayoritas dari mereka membutuhkan beberapa minggu untuk berubah.

Umumnya hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna hanya akan melewati tiga fase yaitu telur, nimfa, lalu imago. Namun beberapa hewan seperti kepik, dan capung harus melewati empat fase baik itu fase larva maupun pupa.

Grameds, kalau kamu termasuk orang yang tertarik dengan dunia hewan dan segala hal tentang hewan, kamu bisa banget nih mampir ke www.gramedia.com. Di sini, kamu akan menemukan banyak buku menarik yang membahas tentang kehidupan para hewan baik itu mamalia, serangga, atau bahkan hewan-hewan ekstrim yang belum kamu ketahui sebelumnya. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan yang terbaik buat kamu!

Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna – Setiap makhluk hidup akan tumbuh menjadi besar dan dewasa. Ketika manusia masih bayi, mereka memiliki ukuran tubuh yang kecil dan hampir tidak bisa melakukan apapun sendiri. Seiring bertambahnya waktu, bayi ini tumbuh besar melewati masa anak-anak, remaja, hingga akhirnya dewasa lalu berubah menjadi tua.

Nah, nyatanya proses ini bukan hanya terjadi pada manusia saja, melainkan juga pada hewan. Sama seperti manusia, mayoritas hewan hanya tumbuh jadi lebih besar dari sebelumnya. Namun tidak semua hewan melewati proses pertumbuhan yang normal. Beberapa hewan tertentu mengalami proses pertumbuhan yang istimewa.

Proses istimewa ini dikenal dengan istilah metamorfosis. Jadi apa itu metamorfosis? Yuk cari tahu jawabannya sama-sama!

Hewan-hewan yang Mengalami Proses Metamorfosis Tidak Sempurna

Kebanyakan dari kita mungkin hanya tahu kupu-kupu sebagai hewan yang mengalami metamorfosis. Nyatanya, ada banyak sekali hewan lain di luar sana yang mengalami proses yang sama.

Beberapa hewan mengalami metamorfosis sempurna seperti kupu-kupu, dan yang lainnya harus puas dengan metamorfosis tidak sempurna mereka. Ngomongin soal metamorfosis tidak sempurna, berikut lima hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, ada hewan apa aja?

Di dunia ini, ada sekitar 4.000 spesies kecoa yang berbeda, dan semuanya melakukan metamorfosis tidak sempurna. Saat musim kawin tiba, kecoa jantan dan betina akan bereproduksi. Seekor betina akan menghasilkan sekitar 40 sel telur yang kemudian berubah menjadi telur.

Gilanya, satu kapsul telur bisa menampung sekitar 50 kecoa. Setelah 38 hari, telur-telur ini akan menetaskan sebagai nimfa berwarna putih seperti kutu. Layaknya hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, nimfa kecoa tidak akan melewati proses pupa maupun larva.

Mereka menetas dengan penampilan yang sama dengan kecoa dewasa dalam versi yang lebih kecil. Setelah melewati 42 hingga 154 hari, nimfa kecoa ini akan mengalami molting beberapa kali hingga akhirnya memasuki fase imago atau dewasa.

Sama seperti kecoa, belalang juga hanya melewati tiga fase metamorfosis yakni fase telur, fase nimfa, lalu langsung memasuki fase imago. Selama musim panas, belalang betina akan menghasilkan sekitar 10 sampai 300 telur. Mereka kemudian menyimpan telur-telur miliknya di atas pasir atau tanaman, dan mulai menetas sebagai nimfa sekitar 10 bulan kemudian.

Meski punya penampilan mirip dengan belalang dewasa, nimfa-nimfa ini belum memiliki sayap juga alat reproduksi. Kedua organ tubuh itu baru akan muncul 30 hari kemudian, setelah nimfa berganti kulit selama beberapa kali dan akhirnya menjadi dewasa.

Serangga satu ini pasti terdengar begitu asing di telinga kita. Maklum saja, earwig atau yang dalam bahasa Indonesia disebut cocopet memang tidak hidup di Indonesia dan hanya ditemukan di wilayah Afrika, Selandia Baru, Amerika, Eurasia, dan Australia.

Di siang hari, earwig akan sembunyi di celah-celah tanaman dan baru mulai aktif mencari makan ketika hari sudah gelap. Serangga satu ini akan melompat-lompat dari satu tanaman ke tanaman lain dengan cepat untuk menemukan makanan seperti nyamuk, lalat, atau hewan kecil lain yang dia temukan.

Kehidupan seekor earwig dimulai dari telur. Seekor induk earwig dapat menghasilkan telur sebanyak 80 butir. Untuk melindungi telur-telurnya dari pemangsa, induk earwig akan menyimpannya di lubang pohon yang sempit dan tersembunyi.

Setelah melewati beberapa minggu, telur earwig akan menetas sebagai nimfa. Lambat-laun, nimfa kecil ini akan bertambah besar, melakukan pergantian kulit, sebelum akhirnya resmi menjadi earwig dewasa.

Sama seperti earwig, capung juga masuk dalam jajaran hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Berbeda dengan hewan lainnya, capung melewati fase larva sebelum akhirnya berubah jadi nimfa. Betina akan menyimpan telur capung yang berbentuk sedikit lonjong di air berarus deras seperti sungai.

Di usia tiga minggu, telur capung akan menetas menjadi larva ganas pemakan segala. Mereka biasanya akan memangsa ikan kecil, cacing, dan hewan kecil penghuni air lainnya. Setelah cukup banyak makan, larva capung akan berubah menjadi nimfa dan tumbuh sebagai capung imago.

Selain earwig, kepik juga terdengar cukup asing bagi telinga kita. Kepik merupakan bagian dari keluarga hemiptera. Luar biasanya, seekor kepik betina bisa menghasilkan 1000 telur hanya dalam satu musim kawin. Sayangnya tidak semua telur memiliki nasib beruntung.

Pasalnya dari 1000 telur, banyak diantaranya berakhir jadi menu makan siang hewan predator. Telur kepik biasanya diletakkan di dedaunan, dan akan menetas setelah berumur satu minggu.

Sama seperti capung, telur kepik menetas sebagai larva, dan mengalami pergantian kulit. Uniknya kepik melewati fase pupa dan keluar sebagai kepik dewasa. Satu-satunya fase yang tidak mereka lewati adalah fase nimfa, dan karena itu jugalah metamorfosis kepik tidak bisa disebut sempurna.

Jangkrik menjadi salah satu hewan yang paling familiar untuk kita di Indonesia. Siapa sangka jika jangkrik juga mengalami metamorfosis tidak sempurna. Jangkrik melewati tiga tahapan dalam hidupnya yaitu telur, menetas menjadi nimfa, lalu tumbuh sebagai jangkrik dewasa atau imago.

Dibandingkan hewan lain di daftar ini, jangkrik menjadi hewan paling cepat dalam menyelesaikan proses metamorfosis mereka. Dalam satu musim kawin, jangkrik betina bisa menghasilkan sekitar 500 telur. Telur-telur jangkrik hanya membutuhkan waktu sekitar dua atau tiga hari untuk menetas.

Setelah menetas, mereka akan menjalani hidup sebagai nimfa selama 40 hari, dan tumbuh jadi jangkrik dewasa dalam waktu 40 hari lagi. Jadi jika ditotal, jangkrik hanya membutuhkan waktu selama 83 hari untuk tumbuh dewasa dan bereproduksi. Sedihnya, pertumbuhan mereka yang cepat membuat kehidupan para jangkrik berlangsung sangat singkat.

Jangkrik betina umumnya hidup selama 3 bulan atau lebih untuk bertelur, namun jangkrik jantan hidup kurang dari 3 bulan atau mati tidak lama setelah mereka kawin.

Reproduksi Perkembangan Hewan

Tidak seperti manusia yang lahir dengan organ dan bagian tubuh yang sempurna, beberapa hewan lahir penuh dengan kekurangan tertentu seperti tidak memiliki sayap, tidak memiliki alat reproduksi, bahkan tida memiliki kaki. Alhasil, untuk mengatasinya, mereka harus melakukan proses metamorfosis.

Perlu diingat bahwa setiap hewan membutuhkan waktu yang berbeda untuk menyelesaikan seluruh proses metamorfosis mereka. Ada hewan yang bisa bermetamorfosis dalam waktu beberapa hari, tetapi mayoritas dari mereka membutuhkan beberapa minggu untuk berubah.

Umumnya hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna hanya akan melewati tiga fase yaitu telur, nimfa, lalu imago. Namun beberapa hewan seperti kepik, dan capung harus melewati empat fase baik itu fase larva maupun pupa.

Grameds, kalau kamu termasuk orang yang tertarik dengan dunia hewan dan segala hal tentang hewan, kamu bisa banget nih mampir ke www.gramedia.com. Di sini, kamu akan menemukan banyak buku menarik yang membahas tentang kehidupan para hewan baik itu mamalia, serangga, atau bahkan hewan-hewan ekstrim yang belum kamu ketahui sebelumnya. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan yang terbaik buat kamu!

Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna – Setiap makhluk hidup akan tumbuh menjadi besar dan dewasa. Ketika manusia masih bayi, mereka memiliki ukuran tubuh yang kecil dan hampir tidak bisa melakukan apapun sendiri. Seiring bertambahnya waktu, bayi ini tumbuh besar melewati masa anak-anak, remaja, hingga akhirnya dewasa lalu berubah menjadi tua.

Nah, nyatanya proses ini bukan hanya terjadi pada manusia saja, melainkan juga pada hewan. Sama seperti manusia, mayoritas hewan hanya tumbuh jadi lebih besar dari sebelumnya. Namun tidak semua hewan melewati proses pertumbuhan yang normal. Beberapa hewan tertentu mengalami proses pertumbuhan yang istimewa.

Proses istimewa ini dikenal dengan istilah metamorfosis. Jadi apa itu metamorfosis? Yuk cari tahu jawabannya sama-sama!

Konten baru

Aktivasi

Aktivasi

Buat kamu yang kartu Telkomselnya udah hangus, ada tiga cara yang bisa kamu lakukan, nih. Simak lengkapnya di bawah ini, ya!

Situs Dpr

Situs Dpr

Situs DPR RI mendadak tidak dapat diakses saat unjuk rasa di Senayan memanas. Terdapat spekulasi apakah ini disebabkan oleh pemeliharaan situs atau serangan siber. Pihak DPR RI dan pakar tengah dihubungi untuk klarifikasi.

Judi Bola

Judi Bola

Tutorial Taruhan Bola Dan Judi Bola

Pakarwin

Pakarwin

PAKARWIN : Link Resmi Daftar dan Main Games Gampang Jepe Maxwin Favoritmu

Kota77

Kota77

国际乒联最新排名:中女单包揽前四 郝帅第8 -------------------------------------------------------------------------------- news.dayoo.com 2007年02月02日 11:02 来源: 新浪体育 北京时间2月1日消息,乒乓国际乒联公布了最新一期的球选世界排名。...

888Dewi

888Dewi

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi fast moving consumer goods (FMCG).

Aceh Besar

Aceh Besar

DPRK Aceh Besar   Tahun : 2018    No. Peraturan: NOMOR : 1/DPRK/2019

Ketuaslot

Ketuaslot

Temukan berbagai rekomendasi produk Slot Pintu Besi dengan harga terbaru Desember 2024 di UKUR. Belanja online kebutuhan bangunan terbaik paling praktis. Cukup telusuri produk Slot Pintu Besi, pilih model, ukuran, maupun ragam varian lainnya yang sesuai kebutuhan. Pastikan membaca detail dan ulasan terpercaya dari pembeli lainnya. Check Out barang belanjaan anda dan jangan lupa nikmati promo menguntungkan yang tersedia di UKUR!

Putralrt

Putralrt

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi fast moving consumer goods (FMCG).

Bola 388

Bola 388

your studies?Math?Chemistry?History?Physics?Economics?Literature?your studies?

Lagu Dora

Lagu Dora

Baseball, Baseball, Fun In The Sun

Balipop

Balipop

Selanjutnya ada game bernama Mobile Premier League atau lebih dikenal dengan MPL. Aplikasi penghasil saldo dana ini berisi berbagai kumpulan game yang seru untuk dimainkan. Lewat game seperti fruit dart, fruit chop, pool, chess, bloxmash, archery, fruit slice, bubble shooter dan lainnya. Maka kamu bisa mengumpulkan diamond dengan menjadi top player.

Ionz Kz23

Ionz Kz23

IONZ CASE | MSI CASE | CiT CASE | GAMEMAX CASE | NZXT CASE | CORSAIR CASE | PHANTEKS CASE | Fractal Design Pc Cases | Phanteks Pc Cases | Lian-Li Pc Cases | Gaming Headset | Kolink Pc Cases | Aerocool Gaming PC Cases

Ratu Slot

Ratu Slot

Melde dich an, um fortzufahren.

Tempat 88

Tempat 88

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Tiyano. JAKARTA – Petugas Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) […]

Buka Putra

Buka Putra

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Saditadi

Saditadi

Temukan berbagai rekomendasi produk Slot Pintu Besi dengan harga terbaru Desember 2024 di UKUR. Belanja online kebutuhan bangunan terbaik paling praktis. Cukup telusuri produk Slot Pintu Besi, pilih model, ukuran, maupun ragam varian lainnya yang sesuai kebutuhan. Pastikan membaca detail dan ulasan terpercaya dari pembeli lainnya. Check Out barang belanjaan anda dan jangan lupa nikmati promo menguntungkan yang tersedia di UKUR!

888 Bola

888 Bola

Download 888Casino online casino app and enjoy a huge selection of real money games, live casino games, hundreds of slot machines and multiple Blackjack, Baccarat & Roulette tables.

61 Romawi

61 Romawi

Solving (53 - 66) + 61 = -13 + 61 = 48. To express, (53 - 66) + 61 in roman numerals, we will write the answer, that is, 48 in expanded form. 48 = (50 - 10) + 5 + 1 + 1 + 1 = (L - X) + V + I + I + I = XLVIII