Persaingan Produsen
Selain itu, persaingan produsen merupakan faktor yang memengaruhi penawaran lainnya.
Ketika bermunculan banyak produsen yang berusaha menawarkan suatu produk, ketersediaan barang di pasar akan meningkat. Dengan begitu, penawaran juga akan meningkat.
Sementara itu, jumlah penawaran akan berkurang ketika produsen suatu barang makin sedikit.
Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)
Jakarta 10710 Indonesia
Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291
Mailbox : [email protected]
Agar bisnis sukses, ketahui faktor apa saja yang memengaruhi penawaran.
Apa saja faktor yang memengaruhi penawaran barang dan jasa? Tentunya, hal ini wajib dipertanyakan karena penawaran adalah salah satu bagian penting dalam menjalankan bisnis.
Pasalnya, penawaran adalah banyaknya barang dan jasa yang dapat dibeli oleh konsumen pada waktu tertentu. Biasanya, sebuah bisnis akan menyediakan sejumlah barang dengan memperkirakan beberapa faktor-faktor tertentu.
Adapun harga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penawaran. Namun, selain harga, terdapat berbagai faktor yang memengaruhi penawaran lainnya.
Dalam artikel ini, Sobat OCBC NISP yang ingin berbisnis dapat mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penawaran. Oleh karena itu, yuk, baca artikel ini hingga akhir!
Penawaran adalah banyaknya barang yang disediakan produsen pada tingkat harga tertentu selama suatu periode waktu.
Adapun terdapat sebuah hukum yang menjadi aturan dalam penawaran. Berikut ini adalah bunyi hukum penawaran.
"Jika harga suatu barang naik, maka jumlah penawaran akan meningkat. Jika harga suatu barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang."
Dengan begitu, harga dan penawaran barang berbanding lurus atau positif. Oleh karena itu, harga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penawaran.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran
Seperti disinggung di atas, faktor utama yang memengaruhi penawaran adalah harga. Namun, terdapat pula berbagai faktor lainnya selain harga.
Faktor yang memengaruhi penawaran selain harga adalah produksi barang, produsen, proyeksi keuntungan, teknologi, kebijakan, hingga alam.
Selengkapnya, faktor-faktor yang memengaruhi penawaran adalah sebagai berikut.
Utamanya, faktor yang memengaruhi penawaran adalah harga barang itu sendiri. Seperti disinggung sebelumnya, produsen akan menawarkan lebih banyak barang kepada pelanggan jika harganya naik.
Sementara itu, ketika harganya turun, jumlah penawaran barang akan menjadi sedikit.
Selain itu, harga barang lain merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penawaran.
Maksudnya, harga barang lain yang juga dijual akan menentukan jumlah penawarannya serta benda lainnya.
Misalnya, petani mempunyai lahan untuk teh dan kopi. Ketika harga teh naik drastis, petani akan meningkatkan penanamannya dan mengurangi jumlah kopi. Dengan demikian, jumlah penawaran kopi dipengaruhi harga teh pada saat itu.
Baca juga: Elastisitas Penawaran: Jenis-Jenis dan Cara Menghitungnya
Kebijakan Pemerintah
Kemudian, kebijakan pemerintah terkait pajak dan subsidi juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penawaran.
Adapun pajak dapat menambah harga yang ditawarkan serta mengurangi laba. Sementara itu, subsidi dapat mengurangi biaya produksi, menurunkan harga barang, dan menambah laba.
Jika pajak makin besar, maka jumlah penawaran barang akan menurun. Hal ini berlaku juga untuk sebaliknya.
Sementara itu, ketika subsidi makin besar, jumlah penawaran barang akan bertambah. Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya.
Faktor yang memengaruhi penawaran lainnya adalah alam. Khususnya, hal ini dapat memengaruhi penawaran produk alami, seperti pertanian dan perikanan.
Misalnya, jika iklim sedang tidak menentu, petani bisa mengalami gagal panen. Dengan begitu, jumlah penawaran hasil taninya akan berkurang.
Demikian sejumlah informasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penawaran. Adapun faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan ketika akan mulai menawarkan bisnis.
Agar dapat memudahkan dalam mengelola dana dan mengembangkan bisnis, OCBC NISP menawarkan solusi finansial melalui layanan NYALA Bisnis!
So, tunggu apalagi? Yuk, segera buat bisnis siap #BeraniNaikLevel dengan bergabung jadi nasabah Bank OCBC NISP!
Baca juga: Pengertian Demand & Faktor yang Mempengaruhinya dalam Ekonomi
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akan menaikkan sejumlah harga barang dan jasa pada tahun 2023. Mulai dari harga rokok, tarif KRL, tarif listrik, hingga cicilan rumah.
Belum lagi harga pangan yang tiap tahun naik karena inflasi. Dikutip dari pemberitaan Kompas TV, berikut adalah daftar barang dan jasa yang akan naik di 2023:
Pemerintah melakukan penyesuaian tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) untuk dua tahun ke depan. Tarif cukai dan batasan minimum Harga Jual Eceran (HJE) yang baru, mulai berlaku sejak 1 Januari 2023. Dengan begitu, harga rokok juga akan ikut naik tahun depan.
Kenaikan tarif cukai sigaret rata-rata sebesar 10 persen pada tahun 2023-2024 dilakukan untuk mendukung target penurunan prevalensi merokok anak. Khusus tarif cukai untuk jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT), kenaikan maksimum sebesar 5 persen dengan pertimbangan keberlangsungan tenaga kerja.
Selain itu, hasil tembakau berupa Rokok Elektrik (REL) dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) tarif cukainya juga dinaikkan rata-rata sebesar 15 persen dan 6 persen setiap tahunnya untuk dua tahun ke depan.
Baca Juga: Waspada! Puncak Cuaca Ekstrem Diprediksi BMKG Terjadi Pada 30 Desember
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, akan ada tarif khusus bagi penumpang KRL yang mampu secara finansial. Mereka akan diberikan kartu khusus saat tapping di stasiun.
"Tapi nanti ada pakai kartu. Yang berdasi, yang kemampuan finansialnya tinggi, mesti bayar lain. Jadi kalau average sampai 2023 kita rencanakan tidak naik ya," kata Budi seperi dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/12/2022).
Tarif bagi penumpang yang mampu itu pastinya lebih mahal dibanding tarif untuk penumpang biasa. Karena tarif untuk penumpang "kaya" ini adalah Tarif KRL sebelum diberikan subsidi pemerintah.
Budi menegaskan, pemerintah tidak akan menaikkan tarif KRL tahun depan seperti informasi yang beredar sebelumnya.
"Kalau (tarif) KRL enggak naik, Insya Allah sampai 2023 enggak naik," ucapnya.
Baca Juga: Mixue Belum Punya Sertifikat Halal, YLKI: Konsumen Berhak Tanya, tapi Tak Berhak Melarang
Kenaikan inflasi dan suku bunga acuan BI, membuat harga rumah kian mahal. Pasalnya, suku bunga acuan juga akan mempengaruhi bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi ikut naik.
Masyarakat yang baru akan membeli rumah akan terbebani dengan bunga KPR tinggi. Begitu juga masyarakat yang sudah mempunyai cicilan KPR namun tidak mendapat fasilitas fix rate. Cicilan mereka akan semakin mahal sedangkan penghasilannya tergerus inflasi.
Pemerintah menyiapkan skema kenaikan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi pada 2023. Namun, rencana itu akan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam rapat Badan Anggaran DPR terkait asumsi dan kebijakan fiskal RAPBN 2023.
Baca Juga: Protes Larangan Jual Rokok Eceran, Asosiasi PKL Surati Jokowi
Febrio menyebut bahwa pemerintah akan melanjutkan arah reformasi subsidi energi agar menjadi lebih tepat sasaran.
Selain itu, pemerintah pun berencana untuk meningkatkan tarif listrik di segmen pelanggan non subsidi, agar beban tidak kian bertambah.
"Mendorong kebijakan tariff adjustment untuk pelanggan non subsidi yang diselaraskan dengan kondisi perekonomian. Kami akan tetap melanjutkan arah reformasinya menuju yang lebih tepat sasaran, khususnya beberapa kelompok tarif pelanggan, akan kami lihat mana yang bisa dilakukan penyesuaian tarif," kata Febrio pada Selasa (14/6/2022).
Dia menjabarkan bahwa rencana kenaikan tarif berlaku untuk pelanggan golongan rumah tangga mampu, yakni R2 (3.500—5.500 VA) dan R3 (6.600 VA ke atas), serta golongan pemerintah P1 (6.600—200.000 VA), P2 (200 kVA ke atas), dan P3.
Baca Juga: Pengamat Setuju Tarif KRL Orang Kaya Lebih Mahal: Yang Miskin Dibayarin dengan Subsidi
Meskipun begitu, Febrio menyebut bahwa penyesuaian tarif akan mempertimbangkan kondisi perekonomian pada 2023. Menurutnya, jangan sampai kebijakan kenaikan tarif listrik malah menghambat pemulihan ekonomi.
"Kebijakan tariff adjustment untuk pelanggan non susbdi diharapkan kita selaraskan terus dengan perekonomian yang semakin membaik," kata Febrio.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Proyeksi Keuntungan
Selanjutnya, proyeksi keuntungan juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penawaran.
Dalam berbisnis, seseorang ingin mendapat keuntungan. Tentunya, jika ingin mendapat keuntungan besar, harga jual produk harus ditingkatkan.
Namun, ketika akan melakukan hal ini, seseorang harus memprediksi kemungkinan untung dan ruginya.
Sebab, jika permintaan produk memang tinggi, hal ini tentu akan berjalan baik. Namun, jika permintaan rendah dan harga di pasaran jauh lebih kecil, hal tersebut bisa jadi malah merugikan.
Salah satu faktor yang memengaruhi penawaran adalah teknologi. Pasalnya, perusahaan dengan teknologi maju bisa meningkatkan hasil produk lebih cepat. Selain itu, kepemilikan teknologi yang tinggi mengakibatkan biaya produksi berk
Apa saja faktor yang memengaruhi penawaran barang dan jasa? Tentunya, hal ini wajib dipertanyakan karena penawaran adalah salah satu bagian penting dalam menjalankan bisnis.
Pasalnya, penawaran adalah banyaknya barang dan jasa yang dapat dibeli oleh konsumen pada waktu tertentu. Biasanya, sebuah bisnis akan menyediakan sejumlah barang dengan memperkirakan beberapa faktor-faktor tertentu.
Adapun harga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penawaran. Namun, selain harga, terdapat berbagai faktor yang memengaruhi penawaran lainnya.
Dalam artikel ini, Sobat OCBC NISP yang ingin berbisnis dapat mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penawaran. Oleh karena itu, yuk, baca artikel ini hingga akhir!
Penawaran adalah banyaknya barang yang disediakan produsen pada tingkat harga tertentu selama suatu periode waktu.
Adapun terdapat sebuah hukum yang menjadi aturan dalam penawaran. Berikut ini adalah bunyi hukum penawaran.
"Jika harga suatu barang naik, maka jumlah penawaran akan meningkat. Jika harga suatu barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang."
Dengan begitu, harga dan penawaran barang berbanding lurus atau positif. Oleh karena itu, harga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penawaran.
Ketersediaan Barang Pengganti
Salah satu faktor yang memengaruhi penawaran adalah ketersediaan barang pengganti.
Pasalnya, persaingan produk serupa akan membuat kualitas, kuantitas, dan harga barang menjadi pertimbangan pelanggan.
Jadi, ketika suatu produk mempunyai barang pengganti yang lebih murah, jumlah penawarannya tentu akan menurun.
Adapun, jika harga dari produsen terlalu tinggi padahal ada yang lebih murah, mereka harus meningkatkan kualitas produknya sehingga tetap dapat berkompetisi di pasaran.
Baca juga: Apa itu Aggregate Supply? Berikut Jenis dan Contohnya!
Persaingan Produsen
Selain itu, persaingan produsen merupakan faktor yang memengaruhi penawaran lainnya.
Ketika bermunculan banyak produsen yang berusaha menawarkan suatu produk, ketersediaan barang di pasar akan meningkat. Dengan begitu, penawaran juga akan meningkat.
Sementara itu, jumlah penawaran akan berkurang ketika produsen suatu barang makin sedikit.
Prediksi Harga Barang
Kemudian, prediksi harga barang juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penawaran.
Ketika pendapatan masyarakat terlihat naik dan biaya produksi sedang berkurang, ini merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan harga serta jumlah penawaran barang.
Namun, ketika pendapatan masyarakat konstan dan biaya produksi meningkat, harga barang sudah pasti akan naik tanpa permintaan yang bertambah.
Pada saat ini, produsen akan mengurangi jumlah penawaran barang atau beralih ke usaha lain.
Lalu, salah satu faktor yang memengaruhi penawaran adalah biaya produksi suatu barang. Pasalnya, produsen memerlukan sejumlah biaya untuk menghasilkan barang dan jasa.
Jadi, ketika biaya produksi meningkat, produsen akan mengurangi jumlah produksinya. Dengan demikian, jumlah penawarannya juga berkurang. Sebaliknya, ketika biaya produksi berkurang, jumlah penawaran akan meningkat.
Faktor yang memengaruhi penawaran selanjutnya adalah jumlah produsen. Jika jumlah produsen meningkat, barang yang bisa ditawarkan akan menjadi lebih banyak. Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya.
Jadi, ketika beberapa produsen memutuskan berhenti berjualan, jumlah barang yang dapat ditawarkan akan ikut berkurang.
Ketersediaan Barang Pengganti
Salah satu faktor yang memengaruhi penawaran adalah ketersediaan barang pengganti.
Pasalnya, persaingan produk serupa akan membuat kualitas, kuantitas, dan harga barang menjadi pertimbangan pelanggan.
Jadi, ketika suatu produk mempunyai barang pengganti yang lebih murah, jumlah penawarannya tentu akan menurun.
Adapun, jika harga dari produsen terlalu tinggi padahal ada yang lebih murah, mereka harus meningkatkan kualitas produknya sehingga tetap dapat berkompetisi di pasaran.
Baca juga: Apa itu Aggregate Supply? Berikut Jenis dan Contohnya!
Kebijakan Pemerintah
Kemudian, kebijakan pemerintah terkait pajak dan subsidi juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penawaran.
Adapun pajak dapat menambah harga yang ditawarkan serta mengurangi laba. Sementara itu, subsidi dapat mengurangi biaya produksi, menurunkan harga barang, dan menambah laba.
Jika pajak makin besar, maka jumlah penawaran barang akan menurun. Hal ini berlaku juga untuk sebaliknya.
Sementara itu, ketika subsidi makin besar, jumlah penawaran barang akan bertambah. Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya.
Faktor yang memengaruhi penawaran lainnya adalah alam. Khususnya, hal ini dapat memengaruhi penawaran produk alami, seperti pertanian dan perikanan.
Misalnya, jika iklim sedang tidak menentu, petani bisa mengalami gagal panen. Dengan begitu, jumlah penawaran hasil taninya akan berkurang.
Demikian sejumlah informasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi penawaran. Adapun faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan ketika akan mulai menawarkan bisnis.
Agar dapat memudahkan dalam mengelola dana dan mengembangkan bisnis, OCBC NISP menawarkan solusi finansial melalui layanan NYALA Bisnis!
So, tunggu apalagi? Yuk, segera buat bisnis siap #BeraniNaikLevel dengan bergabung jadi nasabah Bank OCBC NISP!
Baca juga: Pengertian Demand & Faktor yang Mempengaruhinya dalam Ekonomi
Dengan hasil yang meningkat serta biaya produksi murah, jumlah penawaran barang akan bertambah.